Dear kamu yang 2 tahun mengisi hatiku,
Pernahkah kamu mengira akan berpisah denganku? Sampai saat ini aku kira semua ini hanya mimpi. Sebab tak pernah sebelumnya aku membayangkan bila harus melalui hari tanpamu lagi. Membayangkannya saja aku tak sanggup , apalagi menjalaninya. Sepertinya kamu terlanjur menjadi kafein dalam diriku, membuat aku kecanduan olehmu. Pada siapa lagi aku berbagi cerita kalau bukan pada dirimu? Bahagiaku kamu rasa , sedihku pun kamu tanggung . Siapa lagi yang akan mengukir senyum di bibirku saat hatiku penuh duka? Siapa lagi yang akan menemani kesepianku saat aku tak berkawan? Siapa lagi yang akan menghapus air mataku saat aku menanngis? Dan siapa lagi yang dapat membuatku nyaman dengan perhatian-perhatian kecilnya dan kasih sayang tulusnya?
Semuanya itu sangat indah. Terlalu indah untuk diakhiri. Apa jadinya aku tanpamu? Semua sudah terlanjur.
Kau memilih tuk meminta kembali hatimu yang dulu telah kau titipkan padaku. Aku telah berusaha menjaga hati yang kamu titipkan itu baik-baik. Ternyata aku tidak cukup baik untuk menjaganya. Namun aku tak bisa meminta hatiku padamu. Sebab tak akan pernah bisa hatiku pergi darimu. Biarkan hatiku yang telah patah itu disana. Biarkan menjadi puing-puing hati yang akan menjadi saksi betapa aku pernah menyayangimu setulus hatiku.
Semoga ini perpisahan termanis, untukku dan untukmu. Tak pernah sedikitpun aku menyesal pernah mencintaimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar